MAKALAH IKM
( ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT )
OLEH : IKBAL
.F. SETIAWAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN
YAYASAN LENTERA KASIH MARO MERAUKE
TAHUN AJARAN 2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral daripelayanan
kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semulasebagai
tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini
berkembang kearahkesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang
mencakup aspek promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pengertian Rumah Sakit Menurut Para Ahli -
Ruma sakit adalah suatu organisasi tenaga medis profesional yang terorganisir
serta sarana kedokteran yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosa serta pengobatan penyakit yang
diderita oleh pasien (American Hospital Association; 1974 dalam Azwar, 1996).
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Rumah Sakit
A.
Definisi Rumah Sakit
Menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit,
yang dimaksud rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit (Anonim, 2009). Rumah sakit ini
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan (Siregar dan
Amalia, 2004).
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Siregar dan Amalia, 2004).
Di Indonesia, rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan
untuk pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), terutama upaya penyembuhan dan
pemulihan, sebab rumah sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi penderita, yang berarti
bahwa pelayanan rumah sakit untuk penderita rawat jalan dan rawat inap hanya
bersifat spesialistik atau subspesialistik, sedang pelayanan yang bersifat non
spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan di Puskesmas. Hal tersebut
diperjelas dalam keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi Rumah Sakit Umum yang
menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan
dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Siregar dan Amalia, 2004).
B.
Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit, tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Sedangkan fungsi rumah sakit adalah
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
4. Penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
(Anonim, 2009).
C.
Jenis-Jenis Rumah
Sakit
1.
Rumah sakit
umum
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi
perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi
bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas
yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar
untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga
dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi
kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering
disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani
seluruh pengobatan modern.
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga
membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum
(klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah
sakit.
2.
Rumah sakit
terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani
kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakitpernapasan, dan lain-lain.
Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau
pun hanya satu bangunan.
3.
Rumah sakit
penelitian/pendidikan
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah
sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas
kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah
sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam
obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh
pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian
masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi.
4.
Rumah sakit
lembaga/perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu
lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga
tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit
yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer,
lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau
karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum.
Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum
dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.
5.
Klinik
Fasilitas medis yang
lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan
oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat atau
dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya
menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut
poliklinik.
Sebuah klinik (atau
rawat jalan klinik atau klinik perawatan rawat jalan) adalah fasilitas
perawatan kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat jalan. Klinik
dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan
biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat
lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan
khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap semalam.
D.
Sejarah Rumah Sakit
Dalam
sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Salah satu
contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani juga
dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi
bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Æsculapius dibangun pada
tahun291 SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan
kepercayaan Yunani.
Institusi
yang spesifik untuk pengobatan pertama kali, ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali
didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashokajuga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi
tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan.
Rumah
sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa
yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi Gundishapur di Kerajaan Persia.
Bangsa
Romawi menciptakan valetudinaria untuk pengobatan budak, gladiator, dan prajurit
sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan Kristiani turut memengaruhi
pelayanan medis di sana. Konsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga
memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir.
Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan.
Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel
dan Basil, bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan
langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula tempat terpisah untuk
penderita lepra.
Rumah
sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap tempat
peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk
rumah sakit adalah hôtel-Dieu, yang berarti "hostel of
God."). Namun beberapa di antaranya bisa pula terpisah dari tempat
peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita
lepra, kaum miskin, atau musafir.
Rumah
sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan
standar pengobatan yang tinggi pada abad 8 hingga 12. Rumah sakit pertama
dibangun pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan
pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai
pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10.
Perubahan
rumah sakit menjadi lebih sekular di Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17.
Tetapi baru pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya
menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali memperkenalkan
konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya
Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di
seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika kemudian berdiri Pennsylvania General
Hospital di Philadelphia pada 1751. setelah terkumpul sumbangan £2,000. Di
Eropa Daratan biasanya rumah sakit dibiayai dana publik. Namun secara umum pada
pertengahan abad 19 hampir seluruh negara di Eropa dan Amerika Utara telah
memiliki keberagaman rumah sakit.
2.
Puskesmas
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yangbertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
B. Fungsi Puskesmas
1. Puskesmas
merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Puskesmas
merupakan pusat pemberdayaan masyarakat
3. Puskesmas
merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang terdiri atas pelayanan
kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat.
C. Sejarah Perkembangan
Puskesmas
Sejarah
dan perkembangan puskesmas di Indonesia mulai dari didirikannya berbagai
institusi kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan anak,
serta diselenggarakannya berbagai upaya-upaya kesehatan seperti usaha hygiene dan
sanitasi lingkungan yang masing-masinh berjalan sendiri-sendiri. Pada pertemuan
Bandung Plan (1951) dr. J. Leimena mencetuskan pemikiran mengintegrasikan
berbagai institusi dan upaya tersebut dibawah satu pimpinan agar lebih efektif
dan efisien.
D. Struktur Organisasi
dan Tata Kerja
Struktur
organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban masing –masing
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur
organisasi puskesmas sebagai berikut:
1) Kepala
puskesmas
2) Wakil
Kepala (disesuaikan beban kerja dan kebutuhan puskesmas dan yang
menetapkan ada atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota).
3) Unit
tata usaha
Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas
dalam pengelolaan :
a)
Data dan informasi
b)
Perencanaan dan
penilaian
c)
Keuangan
d)
Umum dan kepegawaian
Jaringan pelayanan puskesmas :
a)
Unit puskesmas
pembantu
b)
Unit puskesmas
keliling
c)
Unit bidan di
Desa/Komunitas
d)
Tugas Struktur
Organisasi Puskesmas
Tata Kerja Puskesmas
Tata kerja koordinasi fungsional, adalah sebagai berikut:
a) Antara
Puskesmas dengan RSU dalam bidang pelayanan medic
b) Antara Puskesmas
dengan Camat dan Badan Penyantun Puskesmas dalam bidang pembangunan kesehatan
di wilayah Kecamatan.
E. Sistem Rujukan
A. Pengertian
Seperti yang
telah dirumuskan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 1972 tentang Sistem
Rujukan adalah suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam
arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
B.
Jalur Rujukan
Kesehatan
Rujukan Pelayanan Medis :
1) Antara
masyarakat dengan puskesmas
2) Antara
Puskesmas Pembantu/Bidan di Desa dengan Puskesmas
3) Intern
antara petugas Puskesmas/Puskesmas Rawat Inap
4) Antara
Puskesmas dengan Rumah Sakit, Laboratorium atau fasilitas pelayanan lainnya.
c. Rujukan
Pelayanan Kesehatan :
1. Dari Puskesmas
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Dari
Puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik
intrasektoral maupun lintas sektoral.
3. Jika
rujukan di Kabupaten/Kota masih belum mampu menanggulangi, dapat diteruskan ke
Provinsi/Pusat.
F. Strafikasi Puskesmas
1. Pengertian
Adalah
upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam rangka
perkembangan fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat
dilaksanakan lebih terarah.
2. Tujuan
a.
Mendapatkan gambaran
secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka mawas diri
b.
Mendapatkan masukan
untuk perencanaan puskesmas dalam waktu mendatang
c.
Mendapatkan informasi
tentang masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas sebagai masukan untuk
pembinaan lebih lanjut
3. Pengelompokan Stratifikasi
Pengelompokan Strata dibagi menjadi 3
a)
Strata I Puskesmas
dengan Prestasi kerja Baik (warna hijau)
b)
Strata II Puskesmas
dengan Prestasi kerja Cukup (warna kuning)
c)
Strata III Puskesmas
dengan Prestasi kerja Kurang(warna merah)
4. Sasaran dari stratifikasi
puskesmas adalah :
a)
Puskesmas tingkat
kecamatan
b)
Puskesmas tingkat
Kelurahan ( puskesmas pembantu )
c)
Unit-unit kesehatan
lain
d)
Pembinaan peran serta
masyarakat
G. Perencanaan Mikro
1. Pengertian
Perencanaan micro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana
tingkat puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
2. Tujuan
Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas
sesuai dengan masalah yang dihadapi puskesmas sehingga meningkatkan fungsi
puskesmas.
3. Tujuan
Khusus
a)
Tersusunnya rencana
kerja puskesmas untuk jangka waktu 5 tahun secara tertulis.
b)
Tersusunnya rencana
kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja 5 tahunan.
4. Langkah
dalam penyusunan
a)
Identifikasi keadaan
dan masalah
b)
Penyusunan Rencana
5. Perencanaan
yang disusun berdasarkan preoritas masalah yang disusun secara sistematis.
a)
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan ( Plan of Action )
b)
Penulisan dokumen
a.
Pendahuluan
b.
Keadaan dan masalah
c.
Tujuan dan sasaran
d.
Pokok kegiatan dan
pentahapan
e.
Kebutuhan sumber daya
f.
Pemantauan dan
penilaian
g.
Penutup
H. Lokakarya Mini
Puskesmas
1. Definisi
Upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan
pelaksanaan upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan rencana yang telah disusun
dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan
terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatannya.
2. Tujuan
Umum
Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerja sama dengan tim
dan membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
3. Tujuan
Khusus
a)
Terlaksananya
kerjasama tim lintas program
b)
Terlaksananya
kerjasama lintas sektoran dalam rangka pembinaan PSM
c)
Terlaksananya rapat
kerja bulanan
d)
Terlaksananya rapat
kerja triwulan dan pembinaan kerjasama lintas Sektoral
4. Ruang
lingkup
a)
Menggalang kerjasama
tim dari masing-masing anggota
b)
Meningkatkan
kebanggaan dan semangat membela keberhasilan tim
5. Komponen
a)
Penggalangan kerjasama
dalam tim puskesmas
b)
Penggalangan kerjasama
lintas sektoral
c)
Rapat kerja bulanan
puskesmas
d)
Rapat kerja triwulan
lintas sektoral
I. Supervise Puskesmas
1. Pengertian
Upaya pengarahan dengan cara mendengar alasan dan keluhan-keluhan
tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran
dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaksana, sehingga meningkatkan
daya guna dan hasil guna serta kemampuan pelaksana dalam melaksanakan upaya kesehatan
puskesmas.
2. Tujuan
Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna
dan berdayaguna.
3. Tujuan
Khusus
Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan
pedoman pelaksanaan
a)
Kekeliruan dan penyimpangan
dapat diluruskan
b)
Meningkatkan mutu
pelayanan
c)
Meningkatkan hasil
pencapaian puskesmas
d)
Meningkatkan hasil
pencapaian pelayanan puskesmas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar